Upaya Mempertahankan Kesenian Tradisional Debus


Upaya Mempertahakan Kesenian Tradisional Debus

Kesenian yang lahir di suatu masyarakat tertentu, merupakan kebudayaan yang mereka ciptakan. Hasil karya seni yang diciptakan oleh suatu masyarakat tersebut merupakan kebanggaan sekaligus jati diri mereka yang membedakan dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu, dalam keberadaan dan kelestariannya benar-benar mereka jaga.

Selera masyarakat terhadap kesenian dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman. Hal ini pun terlihat jelas dalam program-program acara media televisi swasta bahkan media lainnya seperti internet yakni media sosial twitter, youtube, facebook, dan lain sebagainya. Dimana media massa saat ini lebih sering menayangkan kesenian-kesenian asing yang kenyataannya budaya luar begitu cepat diserap oleh masyarakat Indonesia, baik disadari maupun tidak peristiwa ini akan menghambat perkembangan seni tradisional. Apalagi dipertegas oleh munculnya kesenian-kesenian baru yang dianggap lebih menarik, seperti halnya kesenian yang terutama datang dari negara asing barat maupun dari dalam Asia itu sendiri, ini biasanya lebih di gandrungi terutama oleh kaum generasi muda.Kesenian atau budaya yang masuk dari barat ke negara kita kini bahkan lebih dinikmati. Misalnya saja masuknya kebudayaan nonmaterial yang berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Contohnya saja yang sedang maraknya saat ini yaitu seperti budaya dan kesenian dari Korea dan India. Tidak sedikit juga para generasi muda menyukai lagu-lagu yang berasal dari Barat terbukti dari setiap adanya pentas-pentas seni dari Barat yang datang ke Indonesia dimana masyarakat kita begitu antusias menyambutnya serta menyaksikannya secara langsung, sementara kesenian tradisional hampir terlupakan. Hal ini dirasakan sangat mempengaruhi keberadaan tradisi yang ada di Banten khususnya.

Disamping itu  ada bebebrapa strategi/metode yang bisa dilakukan dalam pewarisan nilai-nilai budaya debus kepada generasi berikutnya dilakukan dengan tiga strategi yaitu:
1. Dilakukan dalam lingkup generasi muda melalui pembelajaran kebudayaan dengan mengikutsertakan generasi muda/anak-anak sebagai bentuk pengembangan nilai-nilai budaya;
2. Secara vertikal atau diwariskan dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya didalam lingkungan keluarga dengan cara memberikan pendidikan kebudayaan seperti menanamkan nilai-nilai budaya debus, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai makna yang terkandung didalam kesenian debus;
 3. Secara horizontal atau pewarisan antar sesama yang dilakukan dalam lingkungan masyarakat dengan turut berpartisipasinya masyarakat kedalam rangakaian acara kesenian debus.
4. Selain itu, strategi lainnya dengan didirikannya berbagai tempat pelatihan kesenian debus di berbagai daerah sehingga dapat dengan mudah masyarakat mengaplikasikan nilai-nilai budaya debus kedalam kehidupan sehari-hari.

Dalam upaya yang dilakukan dalam pewarisan nilai budaya akan terdapat beberapa kendala yang dihadapi, tetapi ada beberapa upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pewarisan nilai budaya debus untuk mempertahankan kearifan lokal masyarakat Banten, terdapat lima upaya yang dilakukan dalam pewarisan nilai budaya debus yakni :
1. Di lingkungan keluarga oleh orang tua dengan memberikan pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam kesenian debus
2. Di lingkungan sekolah oleh guru dengan memberikan pemahaman mengenai asal mula kesenian debus dan menyelenggarakan atraksi kesenian debus di lingkup persekolahan untuk meluruskan mindset siswa terhadap kesenian debus yang memiliki unsur negatif
3. Di lingkungan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan kesenian debus
4. Di perkumpulan pemuda desa dengan mengikutsertakan para generasi muda dalam mengikuti pelatihan debus dan tampil dalam atraksi kesenian debus
5. Di lembaga pemerintahan dengan mensosialisasikan kesenian debus di berbagai acara pemerintahan baik dalam negeri maupun luar negeri, memfasilitasi dalam bentuk memberikan bantuan peralatan debus dan mendukung dengan didirikannya pembukaan berbagai cabang tempat pelatihan kesenian debus di berbagai pelosok daerah Banten, serta mendokumentasikan atraksi kesenian debus dengan baik dalam bentuk visual maupun audiovisual, agar para generasi penerus pun mendapat pengetahuan mengenai kebudayaan debus.

Pelestarian terhadap suatu kebudayaan dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan dari para pendukungnya baik pemerintah maupun masyarakat. Suatu kebudayaan juga dapat lestari apabila didukung oleh partisipasi dari masyarakatnya, tidak menutup kemungkinan apabila dalam perjalanannya terdapat hambatan-hambatan, karena setiap perubahan yang terjadi terhadap masyarakat akan berdampak buruk terhadap kebudayaannya karena kedua aspek tersebut saling terkait satu sama lain.
Pelestarian merupakan suatu cara mempertahankan kebudayaan yang pernah ada, pelestarian tersebut dimaksudkan agar kebudayaan tersebut dapat lestari sehingga dapat di turunkan kepada generasi berikutnya dengan tujuan agar dapat di laksanakan secara turun-temurun.

Referensi:
Repository.unpas.ac.id (BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian) -repo unpas

Repository.upi.edu (BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI) -UPI repository

Eprints.uny.ac.id (partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian) -lumbung pustaka UNY

Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTQVtdWrTxZpwZV3M6IGYp1astfU0XmhzAlBstA2CJ8OmXtIVsQKj6hpu-FPJ91L4WC1ab9Y245DhYmz_pK4hbeF3-bXx6D6BSDl2W5mZJv6XfpWafTRAyvoBOk0ItvAsA13u0yESvoOc/s1600/debus.jpg

0 Response to "Upaya Mempertahankan Kesenian Tradisional Debus"

Posting Komentar