Unsur-Unsur Tari Dalam Pertunjukan Debus


Unsur-Unsur Tari dalam Pertunjukan Debus

Tari dinilai sebagai satu bentuk seni, maka di dalamnya akan terkandung unsur-unsur pendukung seperti gerak, musik, desain lantai, dinamika, rias, kostum, properti tari, serta lething/lampu (Soedarsono, 1975: 40). Menyimak dari kalimat yang diutarakan oleh Soedarsono, pertunjukan Debus mengandung unsur-unsur seperti yang tertera ini, antara lain:

1. Unsur Gerak Tari
1) Gerak Langkah Tiga
Gerak langkah tiga merupakan gerak yang dilakukan gerak dengan tiga pola. Yaitu berpindah ke satu pola ke pola yang lainya dengan badan tetap menghadap ke depan. 
2) Gerak Kacang Bepilin
Gerak Kacang Bepilin ini pelaku melakukan gerakan duduk berputar sambil berdiri, lalu berputar ke bawah untuk mengambil posisi duduk. 
3) Gerak Langkah Tembak
Gerak Langkah Tembak ini merupakan gerak dimana kedua ujung mata Debus mengarah ke samping badan seperti hendak menembak. 

2. Desain Lantai
Desain lantai merupakan garis garis dilantai yang dilalui oleh seorang pelaku atau garis garis dilantai yang dibuat oleh formasi pelaku kelompok. Secara garis besar ada pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus yang memberikan kesan sederhana tetapi kuat dan garis lengkung yang memberikan kesan lembut tetapi juga lemah.Desain lantai yang digunakan dalam kesenian Debus hanya menggunakan lima pola lantai. Ini dikarenakan pelaku dalam kesenian Debus ini menari secara bergantian dan tidak berkelompok atau disebut tari tunggal. Sebuah garis garis yang dilalui oleh pelaku untuk membentuk posisi. Desain lantai yang digunakan dalam tarian Debus ini adalah garis lurus kedepan, garis diagonal dan garis lingkaran. 

3. Unsur Musik
Musik adalah nada, ritme dan melodi. Musik dalam tari bukan hanya sekedar iringan, tetapi musik adalah partner tari yang tidak boleh ditinggalkan. Ada jenis-jenis tarian yang tidak di iringi oleh musik dalam arti yang sesungguhnya, tetapi ia pasti di iringi oleh salah satu elemen dari musik, misalnya tepuk tangan yang mengandung ritme. 
Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan Debus hanya satu buah yaitu Gebana. Gebana yang digunakan dalam pertunjukan adalah sebanya 5 buah. Alat musik tersebut dimainkan oleh para lelaki.Alat musik yang digunakan Alat musik Gebana yang terbuat dari kayu bulat yang diberi selaput kulit kambing asli. Alat ini dimaikan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan. Pada bagian pinggir alat musik ini dibaluti oleh rotan sebagai pengikat yang berukuran ± 2 cm.

4. Unsur Kostum Pertunjukan Debus kostum yang digunakan pada pertunjukan kesenian Debus beragam. Untuk pemusik dan penyanyi menggunakan busana muslim sedangkan Khalifa menggunakan busana melayu dengan kain samping. Untuk para pelakon atau pemain mengggunakan busana batik atau melayu ditambah dengan kain samping. 

5. Tata Rias 
penggunaan tata rias pada pertunjukan kesenian Debus adalah tata rias yang sederhana. Dimana para penyanyi menggunakan lipstik, bedak dan pensil alis. 
Terlihat bahwa tata rias yang digunakan para penyanyi sederhana dan simple. Para penyanyi tersebut menggunakan alat kosmetik pribadi dan tanpa menggunakan jasa make over.Sedangkan untuk para pelaku pria tidak mengenakan tata rias, hanya berpenampilan rapi dan sopan

6. Properti
Properti yang digunakan dalam pertunjukan kesenian Debus adalah dua buah besi tajam atau yang disebut dengan Debus. Berikut adalah alat yang digunakan dalam pertunjukan Debus.
Alat yang digunakan dalam kesenian Debus terbuat dari besi yang ujungnya runcing dan tajam. Dibagian pangkalnya terdapat cincin-cincin yang terbuat dari besi yang menghasilkan suara gemerincing bila sedang dimainkan. Alat ini digunakan untuk menusuk dan melukai tangan pemain atau pelaku Debus.
Dinamika 
Soedarsono mengatakan bahwa, dinamika adalah kekuatan yang menyebabkan geerak tari menjadi hidup dan menarik. Dengan kata lain dinamika dapat diibaratkan sebagai jiwa emosional dari gerak. Dinamika bisa diwujudkan dengan bermacam macam teknik. Pergantian level yang diatur sedemikian rupa dari tinggi rendah dan seterusnya, pergantian tempo dari lambat ke cepat (1977:50).Hasil observasi penulis dilapangan, dinamika yang terdapat pertunjukan kesenian Debus yaitu terdapatnya perubahan tempo gerak dari gerak cepat ke gerak lambat dan pergantian level dari tinggi ke rendah. Dalam tarian ini tempo dari lambat kecepat ditandai dengan pelaku akan melakukan tusukan ke bagian tangan menggunakan tempo cepat. Lalu kembali ketempo lambat saat pelaku melanjutkan tarian seperti awal. Selain itu juga dapat dilihat pada level, pelaku akan menggunakan level saat pelaku akan melakukan tusukan ke bagian tubuh. 

7. Tata Cahaya
Tata lampu harus diperhatikan bahwa tata lampu disini adalah untuk pentas bukan hanya sekedar untuk penerang. Disamping itu tata lampu sering memakai warna warna khusus dalam pementasan besar. Seperti warna medium kuning muda, warna biru dan putih. Hasil observasi penulis dilapang mengenai tata lampu, adalah menggunakan warna lampu yang netral. 

8. Penonton
Menurut Soedarsono, penikmat atau penonton dalam melihat pertunjukan tari atau kesenian ia mampu menilai dan membaca maksud dari tarian tersebut (2002:24).Hasil observasi penulis dilapangan dari pertunjukan kesenian Debus sangat antusias dan sangat menikmati acara tersebut. Hal ini dikarenakan sudah lama kesenian ini tidak pernah ditampilkan sehingga membuat masyarakat khususnya kaum muda penasaran dengan kesenian Debus ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kaum muda yang hadir dan berusaha untuk mendokumentasikan acara tersebut melalui gadget mereka masing. 





Referensi:
Jurnal koba  volume 4, nomor 2 oktober 2017 oleh-UIR journal
Gambar:
http://www.bantencom.com/2013/04/debus-banten.html?m=1

0 Response to "Unsur-Unsur Tari Dalam Pertunjukan Debus"

Posting Komentar