· Persiapan Ritual,
yaitu tahap wawancara calon anggota debus yang dilakukan oleh pemimpin debus
· Pelaksanaan Ritual,
yaitu proses inisiasi melalui pemberian amalan-amalan berupa puasa dan dzikir
· Ritual Pengujian dan
Hasil, yaitu tahap pengujian hasil dari pelaksanaan ritual
· Ritual Pemantapan
dan Pembinaan, yaitu tahap pemantapan serta pembinaan spiritual melalui
berbagai amalan yang ditingkatkan praktiknya
· Ritual Peningkatan,
tahap ini merupakan tahap peningkatan ilmu dan amalan yang diberikan pimpinan
debus kepada anggota baru. Setelah anggota baru telah melalui lima tahapan di
atas, maka ia telah resmi menjadi anggota debus, dan dapat berperan dalam
Ritual Permainan Debus. (Nasution Isman, 1995: 20)
Dapat kita lihat
dari uraian di atas bahwa ritual debus ini merupakan satu hal yang sakral dan
tidak bisa ditinggalkan. Para pemain debus pun mengikuti kesakralan tersebut.
Hal tersebut dapat kita lihat seleksi terhadap calon anggota permainan debus
yang dilakukan dengan ketat. Debus ini dapat dikatakan bukan sebuah permainan
atau kesenian semata, namun juga sarana pelaksanaan kepercayaan yang dianut,
yaitu Islam.
Kategori Ritual yang
kedua, yaitu Ritual Permainan Debus. Kegiatan Ritual pada permainan debus ini
terbagi dalam tiga tahap, yaitu :
·
Pembukaan
Pada tahap pembukaan, ketua debus, pemain
pemusik dan penonton, telah berada dalam posisinya masing-masing. Ketika
pembukaan berlangsung, biasanya ketua debus akan memimpin acara (menjadi
semacam MC), berada di tengah-tengah antara pemain dan penonton. Sementara itu,
pemain dan pemusik membentuk sebuah lingkaran atau sejajar, berhadapan dengan
para penonton. Ketika posisi sudah siap dan sempurna, biasanya dilakukan
pembukaan ritual berupa pembacaan wawacan seh, yaitu bacaan tentang sejarah
kehidupah Abdul Qadir Jailani. Namun, kini bacaan seh tersebut dilarang karena
cukup memakan waktu yang lama sehingga digantikan dengan pengucapan salam
sebanyak tiga kali.
·
Dzikir dan Shalawat,
dan
Tahap dzikir dan shalawat merupakan tahap
wajib yang dilakukan oleh para pemain debus. Dzikir dan shalawat ini dilakukan
oleh para pemain, terkecuali ketua. Ketua tidak perlu melakukannya karena pada
saat bersamaan, ia memperkenalkan para pemain debus. Biasanya, dzikir dan
shalawat ini lambat laun semakin keras dan mengikuti alunan musik yang
mengirinya. Ketika dzikir dan shalawat ini terasa semakin meninggi, dapat
dikatakan para pemain telah siap, karena suara nyaring dan keras tersebut,
dianggap adalah nada magis yang berpengaruh pada tubuh pemain debus.
·
Permainan Debus
Setelah proses dzikir dan shalawat dilewati,
tibalah tahap Permainan Debus. Tahap ini dimulai dengan berbagai pertunjukan
permainan kekebalan tubuh oleh para pemain secara bergantian. Selama acara
pertunjukan berlangsung, dzikir dan shalawat masih terus dibacakan dan diiringi
dengan alunan musik, sesekali dengan nada rendah lalu meninggi. Pada saat-saat
tertentu, alunan musik dapat berhenti dan kemudian berlanjut kembali. Berbagai
ritual tersebut terus berlangsung selama pertunjukan debus dipertontonkan
0 Response to "Ritual Upacara Pelantikan Anggota Debus Baru"
Posting Komentar