Perkembangan Kesenian Tradisional

Perkembangan Kesenian Tradisional



Kesenian tradisional sebagai warisan leluhur, tentu saja harus dipertahankan kelestariannya, sebab dalam kesenian tradisional tersimpan nilai-nilai tradisi yang akan menjadi khas suatu bangsa, kesenian tradisional baik disadari ataupun tidak dapat dipastikan akan memberikan identitas kultural pada para pelakunya secara khusus serta secara otomatis akan memperkuat karakter masyarakat itu sendiri dan pada akhirnya kesenian tradisional dapat memperkuat karakter bangsa itu sendiri.
Pada era informasi seperti dewasa ini, dalam konsepsi kebudayaan tentunya istilah globalisasi bukan merupakan istilah yang asing, ditandai di mana batas-batas negara seakan telah menghilang, sebab arus informasi sebagai manifestasi dari perkembangan teknologi informasi yang kian berkembang dengan cepat juga pesat, hal ini tentu dapat merubah paradigma atau cara berpikir dan berdampak pada berbuat manusia yang sangat mungkin menyebabkan melemahnya keberlangsungan kesenian tradisional dari akar masyarakatnya dalam hal ini seni dan tradisi yang meluntur dan bahkan menghilang. Kesenian tradisional harus bersaing dengan kebudayaan baru (populer) dan kebudayaan asing yang dapat mudah diakses melalui perkembangan media yang terjadi sangat cepat, dalam waktu singkat media elektronik audio visual seperti radio, film, dan televisi menjadi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, Toffler (Wibowo, 2007).
Begitu pula dengan perkembangan internet yang masif semenjak tahun 1990-an, sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan secara keseluruhan. Melalui internet pula transaksi belanja antara satu orang dengan perusahaan lain di luar negara dapat terjadi. Melalui internet, arus informasi dan komunikasi semakin tidak terbendung, tak terkendali. Internet dapat pula memengaruhi kebijakan politik suatu negara, bahkan secara ekstrim keberadaan internet dapat menghilangkan peran negara. Hubungannya dengan seni budaya tradisional, Menurut Mubah (2011), ketika internet semakin berkembang, pada saat itulah arus komunikasi dan informasi dari segala penjuru dunia melintasi batas negara-bangsa dengan sangat cepat yang menandai pula dimulainya tekanan terhadap budaya lokal. Dengan demikian, sensor negara tak lagi berperan di mana setiap warga dengan bebas tanpa batas dapat mengakses seni budaya dari negara manapun dalam jenis dan bentuk apapun.
Dengan menderasnya laju informasi yang menyajikan kebudayaan populer, hal ini dikhawatirkan memusnahkan seni tradisional yang hidup di daerah-derah, padahal seni tradisional tersebut sebagai khasan dan pemberi identitas kultural serta memperkuat karakter masyarakat yang bersangkutan, dan harapannya di mana kesenian tradisional dapatlah memperkuat ketahanan kebudayaan daerah yang berdampak pada ketahanan nasional secara keseluruhan dalam bingkai negara yang berdaulat khususnya secara budaya.
Fenomena yang terjadi saat ini di mana generasi muda sebagai generasi penerus yang merupakan tulang punggung dalam pelestarian seni tradisional. Namun, tampaknya mereka dewasa ini lebih tertarik pada kebudayaan populer terutama yang sering mereka dengarkan melalui radio, dibaca melalui surat-surat kabar dan majalah, atau yang mereka saksikan dalam acara-acara pertunjukan seni di televisi dan internet, maupun yang mereka saksikan secara langsung dari konser-konser baik indor maupun outdor yang menampilkan budaya populer tersebut. Hal yang paling mengkhawatirkan ketika kaum muda hanya puas sebagai konsumen pertunjukan seni budaya belaka, sedangkan dalam jiwanya tak tersirat keinginan tuk menjadi pelaku seni tradisional tersebut.
Menurut Kartodirdjo (Kuntowijoyo, 2006), implikasi sosial dari modernitas kebudayaan yaitu terjadinya erosi nilai-nilai budaya tradisional. Saat ini orang lebih tertarik menjadi penonton atau penikmat kesenian pertunjukan, televisi, kaset, serta radio. 
Lebih lanjut Kuntowijoyo (2006) menyatakan bahwa tingkat partisipasi dalam kesenian di era-modern ini menurun, di desa-desa yang mulanya menjadi lokasi kreativitas seni budaya tradisional, malah kini menjadi konsumen seni budaya yang ditawarkan lewat teknologi modern.

0 Response to "Perkembangan Kesenian Tradisional"

Posting Komentar