PERANAN SOSIAL KESENIAN DEBUS

 Agar kehidupan kesenian itu tetap tumbuh dan berkembang harus ditampung dengan latar belakang ekonomi yang kuat, karena tanpa hal tersebut tidaklah mungkin akan tetap terlaksana. Sebagaimana diketahui pada umumnya pemain kesenian debus di kebanyakan daerah adalah para petani karena mungkin petani tidak memiliki urusan yang begitu banyak berbeda dengan profesi lainnya yang di kantor terkadang di kantor bekerja dari pagi hingga larut malam akan tetapi petani hanya berkerja di pagi hari hingga siang. Petani juga mencari tambahan penghasilannya seperti yang di kemukakan oleh Eric wolf ; bahwa kaum tani terus menerus rawan terhadap seperangkat tekanan tekanan yang datang dari luar dan yang mengancam eksistensinya. Tekanan itu dapat berasal dari ekotipe petani itu sendiri ataupun dari sistem sosi kaum tani. Adanya keharusan untuk mempertahankan kalangan rumah tangga menyebabkan mereka harus bekerja lebih keras lagi.
Jadi jelas bahwa faktor adanya dana memegang peranan cukup penting. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup dari kesenian tersebut. Untuk mendapatkan mempertahankan kelangsungan hidup dari kesenian tersebut. Sebab apabila tidak ada dana akhirnya para seniman tradisional akan berpikir bahwa buat apa mereka itu harus bersusah payah kalaupun hasilnya tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka untuk dapat menghidupi keluarga.
Akibat adanya pikiran yang demikian itu maka banyak dari mereka yang beralih profesi baik kepada kesenian yang masih banyak peminat nya dan cukup banyak menghasilkan uang ataupun juga diluar dunia seni seperti perusahaan, perdagangan dan pekerjaan lainnya yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya.
Kesenian tradisional debus pada mulanya memang merupakan suatu kesenian daerah yang cukup terkenal didalam masa berkembangnya. Mempunyai masa kejayaan karena dicintai oleh sementara kalangan masyarakat di mana kesenian itu lahir namun sayang dalam perjalanan kehidupannya hampir dipastikan bahwa kesenian tadi di daerah sendiri hampir tinggal kenangan saja, hilang dan kalaupun masih ada sangat memprihatinkan keadaannya. Kemungkinan akan pudar kesenian debus itu karena sudah kurang digemari oleh masyarakat serta sudah langka penduduknya yang masih ingin melestarikan kesenian yang sangat manarik itu. Di kalangan remaja sendiri sudah tidak ada yang berminat untuk mempelajarinya. Namun demikian kita masih merasa optimis bahwa masih ada diantaranya remaja tadi yang merasa bertanggung jawab untuk membina serta memelihara kesenian tradisional debus yang pernah mengharumkan nama daerahnya.
Fungsi pada masa sekarang ini hanya sebagai sarana hiburan bagi masyarakat setempat saja, tetapi sudah jauh ke luar tempat asalnya. Terbukti kesenian tersebut sudah sampai ke malaysia, Singapura, Brunai dan jepang. Tanggapan dan penilaian dari masyarakat luar negri cukup baik bahkan mereka sangat kagum akan tingginya nilai kesenian debus. Mereka belum pernah melihat suatu kesenian yang begitu menakjubkan. Debus telah membawa nama bangsa dan negara Indonesia di mata dunia internasional khususnya dalam menggalakan arus pariwisata ke Indonesia.

0 Response to "PERANAN SOSIAL KESENIAN DEBUS "

Posting Komentar